Cariu, Lensa Bogor – Persoalan rusaknya Jalan Provinsi yang menghubungkan tujuh kecamatan di Wilayah Timur Kabupaten Bogor, disikapi serius oleh Anggota Dewan setempat dan juga level Provinsi Jawa Barat.
Sebelumnya, kondisi jalan yang rusak diakui masyarakat kerap memicu kecelakaan hingga kemacetan yang panjang, lantaran para pengemudi harus melambatkan lajunya lantaran harus berhati hati. Hal itu terjadi di Jalan Raya Cileungsi, Jonggol, Cariu, Tanjungsari hingga Sukamakmur.
“Terima kasih informasinya. Masalah perbaikan jalan, itu harus dilihat dulu status jalannya. Apakah jalan desa, jalan kabupaten, jalan propinsi atau jalan negara,” kata Kusnadi saat dihubungi Rakyat Bogor, kemarin.
Kusnadi menjelaskan, pihaknya akan mencoba meminta dokumentasi foto jalan yang rusak, untuk dikonfirmasikan kepada dinas terkait provinsi Jawa Barat, guna diberikan perhatian untuk relalisasi perawatan jalan tersebut. “Saya cek dimana posisi jalan rusaknya. Insya Allah akan diinformasikanke dinas yang bersangkutan,” ujarnya.
Sebelumnya, anggota Komisi 1 DPRD Kabupaten Bogor, Beben Suhendar pun turut menyikapi adanya kusaknya jalan transyogi Cileungsi-Jonggol-Tanjungsari yang nerupakan jalan milik provinsi Jawa Barat.
“Beberapa titik, bukan saja saat musim hujan, tapi di musim kemarau pun seolah kurang tetawat. Padahal jalan yang saat-saat tertentu, selalu dijadikan jalan alternatif bila jalur puncak macet, karena itu sangat diperlukan masyarakat,” kata Beben.
Menurutnya, begitupun jalan Narogong-Bekasi , Cileungsi-Jonggol -Cariu milik Pemprov Jawa Barat, diakui nyaris kondisinya tidak jauh berbeda yang diketahui dibeberapa titik rusak parah. Seperti di depan Pasar Cileungsi yang pernah merenggut nyawa akibat terbaliknya kendaraan berat beberapa waktu lalu.
“Sudah sepantasnya Gubernur Jawa Barat memberikan perhatian serius terhadap sarana jalan ini. Karena, sebagai penyangga ibukota yang berbatasan langsung dengan Jakarta, tidak elok melihat ketimpangan ini,” tukasnya.